Mantra Tau Kuttu - Bugis dompala

Melestarikan Kembali Budaya Nenek Moyang. Teknologi informasi berkembang pesat yang berdampak pada makin banyaknya budaya luar yang menghinotis anak-anak kita sehingga kearifan budaya lokal lambat laun akan menjadi punah. Sekarang kita harus mulai berpikir ulang tentang betapa pentingnya menggali kembali budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Dan salah satu warisan budaya adalah rapalan mantra- mantra. Mantra yang ada di Indonesia diperkirakan akan punah seiring kemajuan zaman. Oleh karena itu tidaklah salah kalau tradisi sebagai warisan nenek moyang tersebut dimunculkan kembali agar anak cucu kita kelak masih bisa melihat salah satu kearifan budaya lokal bangsanya. Pada setiap suku mempunyai mantra kepercayaannya masing-masing. Tradisi tuturan yang berfungsi untuk berbagai macam niat dan tujuan perapalnya. Seperti contoh mantra dari beberapa suku di bawah ini. Mantra suku kutai : 1. PAYA PASA PELATUK PASILAH BERKAT LAILAHAILLAH HU MUHAMMADURRASUKULLAH ALLAHUMMA SHOLLI ALA MUH...

Mantra adalah susunan kata mengandung kekuatan gaib yang merupakan salah satu sarana komunikasi dan permohonan kepada Tuhan. Mantra dikenal masyarakat Bugis sebagai rapalan untuk maksud dan tujuan tertentu. Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki mantra, biasanya mantra di daerah menggunakan bahasa daerah masing-masing. Mantra di dalam bahasa Bugis disebut juga "BACA-BACA". Berikut ini kumpulan artikel baca baca Bugis tanpa puasa,tanpa ritual rumit,tanpa mahar uang dan tanpa embel-embel minta pulsa. GRATIS!!!!!!!! Dengan satu syarat disertai keyakinan(Haqqul Yaqin), karena haqqul yakin adalah fondasi untuk melakukan hal apa saja. Kekuatan keyakinan diri adalah kepercayaan penuh bahwa diri kita dapat melakukannya dengan baik tanpa ada ragu sedikit pun. Pepatah bugis mengatakan :  "MAUNI PAKE POLE RILANGIE MULOLONGENG NAREKKO MAKURANG TEPPEKO DE'TOGAGA JAJINNA, MAUNI PAKE POLE RIAWANA PALE KAJEMU NAREKKO MUATEPPERI INSYA ALLAH NAJAJIANGKO =...